Mulai Akhir Maret, Pelayaran Kurangi Laju Kapal Rute Asia-Eropa Utara
Jakarta, Dekannews- Industri pelayaran yang melayani rute Asia-Eropa Utara mulai akhir Maret 2019 dilaporkan akan mengurangi laju/kecepatan berlayar kapalnya (slower sailing speeds) guna menekan biaya bahan bakar (BBM).
Dengan begitu, rata-rata waktu transit kapal-kapal tersebut bakal mengalami kenaikan.
Menurut Jurnal Aphaliner, untuk rata-rata durasi layanan dalam koridor pelayanan tersebut akan mencapai rekor tertinggi 11,3 minggu sebagai hasil dari perubahan tersebut.
Sementara durasi pulang pergi untuk rute Asia–Eropa Utara telah meningkat dari rata-rata 8 minggu pada tahun 2007 menjadi rata-rata saat ini lebih dari 11 minggu.
Penggunaan kapal besar untuk jalur pelayaran di rute tersebut juga akan memakan waktu yang lebih lama di pelabuhan, karena ukuran kapal yang digunakan dalam perdagangan ini telah meningkat lebih dari dua kali lipat dari 7.000 twentyfoot equivalent units (TEUs) pada tahun 2007 menjadi diatas 15.000 TEUs saat ini.
Sementara itu, dua operator kapal global yakni Maersk dan MSC juga memperpanjang durasinya pada layanan Asia–Eropa Utara (Asia-Nort Europe Service) menjadi 13 minggu.
Adapun The Alliance (NYK Group, “K” line, MOL, Yang Ming, Hapag Lloyd dan UASC) juga memperpanjang rotasi untuk layanan FE-5 (Far East – Europe-5) dari 9 menjadi 10 minggu, sementara HMM (Hyundai Merchant Marine) memperluas layanan AEX (Asia–Europe Express) dari 10 menjadi 11 minggu.
Sebaliknya, Ocean Alliance (CMA CGM, APL, Cosco, China Shipping, OOCL dan Evergreen) akan mempersingkat rotasi untuk layanan “NEU-3 (Europe-3) dari 11 menjadi 10 minggu.(sumber: berita kapal)